Mahasiswa
merupakan salah satu agen perubahan bangsa,
namun pada zamana sekarang ini hal itu seringkali di salah artikan oleh
beberapa kalangan , banyak diantara mereka yang lebih mendahulukan kepentingan
pribadi dari pada kepentingan bersama. Mahasiswa sekarang sangat identik dengan
yang namanya aksi, namun yang sering
terjadi saat mereka sedang beraksi seakan-akan
sudah lupa dengan tujuan awal,
bahkan mereka lebih mendahulukan emosi dari pada solusi dan kebanyakan diantara
mereka tidak mementingkan orang lain
demi mewujudkan ambisi. Terkadang
hal itu mereka lakukan hanya untuk mencari popularitas agar di kenal dan dielu-elukan banyak orang.
Setiap
tahun seluruh kampus di Indonesia menerima mahasiswa baru dan mengadakan ospek
untuk mengenalkan kepada mahasiswa baru tentang kehidupan kampus. Akan tetapi,di saat itulah para
senior beraksi untuk mendapatkan kader-kader baru untuk melanjutkan visi-misi
mereka. Berbagai
cara dilakukan
untuk menarik perhatian mahasiswa baru. Salah
satunya dengan mengadakan sebuah forum diskusi, sehingga mahasiswa baru (maba) merasa kagum dan ingin
mengikuti jejaknya, selain itu ada juga yang cari perhatian dengan
cara mengajak makan dan ngopi lalu mereka bubuhi dengan omongan-omongan untuk
mengikuti organisasi yang dia anut.
Zaman
semakin berkembang begitu pula pola fikir mahasiswa yang semakin agresif.
Dimana kebanyakan mahasiswa yang aktif di organisasi intra maupun ekstra mereka
menomer duakan kuliah dan lebih memfokuskan diri pada organisasi. Tidak heran jika kebanyakan mahasiswa
yang aktif di organisasi lulus tidak tepat waktu atau molor. Namun di balik itu
ada beberapa mahasisiwa yang terlalu menfokuskan diri di bidang akademik dan
tidak mengikuti organisasi intra maupun ekstra, hal itu mereka lakukan untuk
mendapatkan IPK tinggi.(Mas
Al)
Be the first to reply!
Posting Komentar